PEKANBARU - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau menggelar rapat gabungan Mustasyar, A'wan, dan Tanfidziyah untuk membahas berbagai isu penting terkait masa khidmat 2024-2026. Rapat ini juga sekaligus menjadi momentum konsolidasi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PWNU Riau, dan seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Provinsi Riau. Acara yang berlangsung secara luring dan daring di Hotel Drego Pekanbaru, Rabu, 18 Desember 2024.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat ikatan dan sinergi antar struktur pengurus di semua tingkatan, baik di tingkat pusat, wilayah, maupun cabang. Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah pembahasan terkait arah kebijakan dan program kerja PWNU Riau untuk masa khidmat 2024-2026.
Pengurus PBNU yang turut hadir memberikan arahan untuk memperkuat konsolidasi internal, meningkatkan kualitas pendidikan berbasis pesantren dan madrasah, serta memperluas jangkauan dakwah NU melalui berbagai media dan teknologi. Konsolidasi antar pengurus wilayah dan cabang diharapkan dapat memperkuat jaringan kerja di seluruh tingkatan, guna mencapai tujuan bersama dalam membangun umat dan bangsa.
Wasekjen PBNU, KH. Suleman Tanjung hadir dalam pertemuan tersebut secara virtual memberikan pesan penting kepada PWNU Riau tentang pentingnya konsolidasi yang lebih intens antara pusat dan daerah.
“Selamat kepada pengurus terpilih, saya kira PWNU Riau ini adalah yang terbaik, ditetapkan oleh PBNU untuk mengembangkan NU di Riau semakin maju dan berkembang. Ambillah Keputusan secara bersama, segera lakukan silaturrahmi dengan PBNU dan segerakan pelantikan, ” ujarnya.
Selain itu, rapat juga mengangkat isu-isu strategis terkait pemberdayaan ekonomi umat. Beberapa pengurus menyampaikan pentingnya memperkuat usaha-usaha ekonomi berbasis umat, seperti koperasi NU dan program kewirausahaan, untuk mendukung kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar.
Ketua PWNU Riau, KH. Abdul Khalim Mahali dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga soliditas dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan zaman, serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki NU di Provinsi Riau. Beliau juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat para pengurus NU di berbagai cabang yang telah bekerja keras dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam yang moderat, serta menjaga nilai-nilai keagamaan yang damai dan toleran.
“Riau memiliki potensi yang besar, maka NU di Riau harus kuat dan dakwahnya benar-benar dapat dirasakan oleh Masyarakat. Sebagai rencana kerja yang akan dijalankan, PWNU Riau akan melakukan komunikasi dengan stakeholder seperti pemerintah, pondok pesantren, sawasta dan sebagainya. Secara tegas kita juga menolak terkait isu MLB NU yang berkembang, ” katanya.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan meningkatkan peran Nahdlatul Ulama di Provinsi Riau. Rapat gabungan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi kebangkitan dan kemajuan Nahdlatul Ulama di Riau dalam menjalankan visi dan misi organisasi ke depan. (fy)